SDM adalah Aset Paling Berharga Suatu Organisasi

By Admin

nusakini.com--Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10/TPA Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari Dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, melantik 2 orang pejabat Eselon I di lingkungan Kemenkeu, yaitu Sumiyati sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) dan Astera Primanto Bhakti sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) pada Senin (23/1). 

Dalam acara yang berlangsung di Aula Mezzanine, gedung Djuanda, kantor pusat Kemenkeu, Menkeu menegaskan bahwa dua jabatan ini adalah dua jabatan yang sangat penting bagi berfungsinya Kemenkeu menjadi organisasi yang tidak hanya memiliki integritas namun juga efektif, yaitu organisasi yang bisa menjalankan idenya secara konkret. 

Dalam pidatonya, Menkeu menjelaskan bahwa Jabatan Irjen dan Kepala BPPK merupakan jabatan yang sangat penting karena menyangkut aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aset paling berharga dari suatu organisasi. 

  Menkeu memberikan ucapan selamat secara khusus kepada Sumiyati, yang merupakan Inspektur Jenderal wanita pertama di Kemenkeu. Kemudian, kepada Astera, Menkeu mengingatkan bahwa kualitas SDM di Kemenkeu adalah modal institusi untuk menuju keberhasilan. 

  Menkeu meyakini, bahwa Kemenkeu sebagai organisasi yang terus berkembang, dituntut untuk melakukan pendidikan dan pelatihan. Sehingga memiliki kapasitas untuk melakukan terobosan kebijakan, namun juga mengantisipasi dari perubahan lingkungan dimana Kemenkeu bertugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 

"Kita memiliki urgensi yang sangat besar, karena kebutuhan pembangunan begitu banyak, begitu beragam, dan tidak bisa ditunda lagi, rakyat tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Sehingga speed menjadi sangat penting, tapi tidak berarti kita harus nabrak berbagai hal. Jadi mindset memberikan solusi tanpa kompromi terhadap prinsip-prinsip yang harus ditegakkan, itu adalah tantangan yang tidak pernah mudah," jelas Menkeu dalam pidatonya. 

"Ini adalah salah satu tugas dan tantangan yang harus terus dikelola. Bagaimana menyiapkan SDM di Kemenkeu sehingga dia tidak hanya mengejar perubahan, namun bisa juga mengantisipasi perubahan, baik karena internal organisasi maupun karena lingkungan di mana kita harus beroperasi, baik karena perubahan struktur organisasi, ataupun teknologi," tambah Menkeu. 

  Diakhir pidatonya, Menkeu mengingatkan akan hadirnya peran pemerintah dalam merespon perubahan. "Cara kita membelanjakan uang telah mengalami perubahan yang sangat banyak, dan masih akan terus berubah. Karena aspirasi masyarakat yang berharap pemerintah hadir dan dapat berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah masyarakat dengan menggunakan penerimaan negara dan aset negara. Semuanya mengharapkan hadirnya peran negara yang efektif dan bertanggung jawab," pungkasnya.(p/ab)